Halo #SobatData! Pantun disit ahh
Ke pasar cari buah manggis,
Manggisnya enak sekilo aja kurang
Selamat pagi hari kamis,
#SobatData kami tersayang
Nah mimin mau bagi-bagi info biar #SobatData makin pinter, kali ini tentang indikator seksi yang bernama Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM merupakan indeks yang mengukur capaian pembangunan manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar.
Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan sehat; pengetahuan, dan kehidupan yang layak. Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat luas karena terkait banyak faktor.
Untuk mengukur dimensi kesehatan digunakan angka harapan hidup waktu lahir. Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah.
Adapun untuk mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok makanan dan bukan makanan, yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ter-update adalah IPM 2023 yang dihitung menggunakan Umur Harapan Hidup saat Lahir (UHH) hasilLong Form SP 2020 (LF SP2020). Bagaimana IPM di BarLingMasCaKeb? Ternyata untuk Kabupaten Banyumas (73,96), Kabupaten Purbalingga (70,51), Kabupaten Cilacap (72,04) dan Kabupaten Kebumen (71,88) nilai IPM-nya berada dalam kategori tinggi, sedangkan Kabupaten Banjarnegara (69,16) termasuk dalam kategori IPM sedang. Namun, jika kita lihat dari nilai indeksnya, IPM 2023 antar kabupaten di BarLingMasCaKeb tidak terpait jauh dengan rentang antara 69 – 73.
Nah, kepriwe? #DadiGenah mbok? Jangan lupa, kalau #SobatData ingin tahu lebih detail soal data IPM, bisa loh langsung meluncur ke website resmi BPS masing-masing kabupaten.