Pada bulan September 2018 di Kota Cilacap terjadi deflasi sebesar 0,13 persen dengan Indeks Harga
Konsumen (IHK) sebesar 136,12. Deflasi ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan
Agustus 2018 yang mengalami deflasi sebesar 0,12 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 136,30.
Deflasi di Cilacap disebabkan turunnya harga yang
ditunjukkan dengan penurunan
indeks harga konsumen pada kelompok bahan makanan sebesar -1,36 persen. Sedangkan enam kelompok lainnya mengalami kenaikan indeks yaitu kelompok
sandang sebesar 0,48 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,24 persen; kelompok
perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,22 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,15 persen; kelompok makanan jadi,
minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,12
persen; kelompok transport, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.
Penyebab
utama deflasi di Cilacap pada September 2018 adalah turunnya harga bawang merah, daging ayam ras, cabai
rawit, telur ayam ras dan kacang panjang. Sementara yang menahan laju deflasi
adalah naiknya harga jeruk, beras, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan,
dan sabun detergen bubuk/cair.
Tingkat inflasi tahun kalender
(September 2018 terhadap Desember 2017) sebesar 2,00 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (September 2018
terhadap September 2017) sebesar 3,03
persen.
Dari 6 kota IHK di Jawa Tengah 5 kota mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di kota Surakarta sebesar 0,19 persen. Empat kota SBH lainnya
yaitu Kota Cilacap sebesar 0,13 persen;
Kota Purwokerto sebesar 0,08 persen;
Kota Kudus mengalami deflasi sebesar 0,07
persen; dan deflasi terendah terjadi di Kota Tegal sebesar 0,01 persen, sedangkan Kota Semarang mengalami inflasi sebesar 0,09
persen.
