Pada
bulan Maret 2019 di Kota Cilacap
terjadi inflasi sebesar 0,32 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 138,27. Inflasi ini lebih
tinggi dibandingkan dengan bulan Februari 2019 yang mengalami deflasi sebesar 0,25 persen dengan Indeks Harga
Konsumen (IHK) sebesar 137,83.
Inflasi di Cilacap disebabkan naiknya harga yang ditunjukkan dengan kenaikan
indeks harga
konsumen pada empat kelompok pengeluaran, yaitu: pada kelompok bahan makanan sebesar 1,44 persen; kelompok kesehatan sebesar
0,12 persen; kelompok
makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar
0,07 persen; dan kelompok perumahan,
air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,06
persen. Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks/deflasi, yaitu:
kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,09 persen dan kelompok sandang sebesar -0,02 persen. Sedangkan
kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga stabil selama bulan Maret 2019.
Penyebab utama inflasi di Cilacap pada Maret 2019 adalah naiknya harga bawang merah, bawang putih, kacang
panjang, mie kering instant, dan terong panjang. Sementara yang menahan laju inflasi
adalah turunnya harga jeruk, bensin, obat dengan resep, daging ayam kampung,
dan labu siam/jipang.
Tingkat inflasi tahun kalender
Maret 2019 sebesar 0,39 persen dan
tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2019 terhadap Maret 2018) sebesar 1,98 persen.
Pada bulan Maret 2019
terjadi inflasi di enam kota SBH di Jawa Tengah. Inflasi tertinggi di Kota Semarang sebesar 0,34 persen; diikuti Kota Cilacap sebesar 0,32
persen; Kota
Surakarta sebesar
0,29 persen; Kota
Kudus sebesar 0,23 persen; Kota
Tegal sebesar 0,20 persen; dan inflasi terendah di Kota Purwokerto sebesar 0,19
persen.
