Pada bulan Oktober 2019 di Kota Cilacap terjadi deflasi
sebesar 0,07 persen dengan
Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 139,83. Deflasi ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan
September 2019 yang mengalami deflasi sebesar 0,46 persen dengan Indeks Harga
Konsumen (IHK) sebesar 139,93.
Deflasi di Cilacap disebabkan turunnya harga yang
ditunjukkan dengan penurunan indeks harga konsumen pada dua kelompok pengeluaran,
yaitu: pada
kelompok bahan makanan sebesar 1,13 persen dan kelompok sandang
sebesar 0,05 persen. Sedangkan lima
kelompok lainnya mengalami kenaikan indeks, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,36 persen; kelompok perumahan,
air, listrik, gas, dan bahan bakar
sebesar 0,16 persen; kelompok
kesehatan sebesar 0,16 persen; kelompok transport,
komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,13
persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,11 persen.
Penyebab utama deflasi di Cilacap pada Oktober
2019 adalah turunnya
harga cabai rawit, daging ayam kampung, pir, cabai merah, dan telur ayam ras.
Sementara yang menahan laju deflasi adalah naiknya harga bawang merah, mie,
daging ayam ras, upah pembantu RT, dan sepeda motor.
Tingkat inflasi tahun kalender Oktober 2019
sebesar 1,52 persen dan tingkat
inflasi tahun ke tahun (Oktober 2019 terhadap Oktober 2018)
sebesar 2,30 persen.
Pada bulan Oktober
2019 terjadi deflasi di tiga kota SBH di Jawa Tengah, yaitu: Kota Purwokerto sebesar 0,08 persen; Kota
Cilacap sebesar 0,07 persen; dan
deflasi terendah di Kota Semarang sebesar 0,06 persen. Sedangkan inflasi terjadi
di Kota Surakarta sebesar 0,25
persen; Kota Tegal sebesar 0,13 persen; dan
inflasi terendah di Kota Kudus sebesar 0,10
persen.