Pada bulan November 2019 di Kota Cilacap terjadi inflasi
sebesar 0,16 persen dengan
Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 140,05. Inflasi ini lebih tinggi dibandingkan dengan bulan
Oktober 2019 yang mengalami deflasi sebesar 0,07 persen dengan Indeks Harga
Konsumen (IHK) sebesar 139,83.
Inflasi di
Cilacap disebabkan naiknya
harga yang ditunjukkan dengan kenaikan indeks harga konsumen pada lima kelompok
pengeluaran, yaitu: pada kelompok
bahan makanan
sebesar 0,71 persen; kelompok
pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,10
persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,09
persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,08 persen; dan kelompok
transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,04 persen. Sedangkan dua kelompok lainnya mengalami penurunan
indeks, yaitu: kelompok kesehatan sebesar 0,36
persen dan kelompok sandang sebesar 0,14
persen.
Penyebab utama inflasi di Cilacap pada November 2019 adalah naiknya harga bawang merah, udang basah, telur
ayam ras, kacang panjang, dan jeruk. Sementara yang menahan laju inflasi adalah
turunnya harga cabai merah, cabai rawit, pir, daging ayam kampung, dan obat
dengan resep.
Tingkat inflasi tahun kalender
November 2019 sebesar 1,68 persen
dan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2019 terhadap November 2018)
sebesar 2,14 persen.
Pada bulan November
2019 Inflasi terjadi di enam kota SBH yaitu Kota Kudus sebesar 0,24 persen; Kota Surakarta sebesar 0,23 persen; Kota Semarang dan Kota
Tegal masing-masing sebesar 0,20
persen; Kota Cilacap sebesar 0,16
persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Purwokerto sebesar 0,15 persen.