Pada bulan Februari 2019 di Kota Cilacap terjadi deflasi sebesar 0,25 persen dengan Indeks Harga
Konsumen (IHK) sebesar 137,83. Deflasi ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan
Januari 2019 yang mengalami inflasi sebesar 0,33 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 138,18.
Deflasi di Cilacap disebabkan turunnya harga yang ditunjukkan dengan penurunan indeks harga konsumen pada dua
kelompok pengeluaran, yaitu: pada kelompok bahan makanan sebesar 1,79 persen dan
kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen. Sedangkan lima kelompok lainnya mengalami kenaikan
indeks, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,28 persen; kelompok
sandang sebesar 0,23 persen;
kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,21
persen; kelompok kesehatan sebesar 0,09
persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi
dan olah raga sebesar 0,05 persen.
Penyebab utama deflasi di Cilacap pada Februari 2019 adalah turunnya harga bawang merah, cabai
merah, cabai rawit, telur ayam ras, dan daging ayam ras. Sementara yang menahan
laju deflasi adalah naiknya harga bawang putih, nasi dengan lauk, tomat sayur,
kembung/gembung/banyar/gembolo/aso-aso, dan terong panjang.
Tingkat inflasi
tahun kalender Februari 2019 sebesar 0,07
persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Februari 2019 terhadap Februari
2018) sebesar 1,55
persen.
Pada bulan Februari 2019
terjadi deflasi di enam kota SBH di Jawa Tengah. Deflasi
tertinggi di Kota
Tegal sebesar 0,44
persen; diikuti Kota Semarang
sebesar 0,37
persen; Kota Purwokerto sebesar 0,26
persen; Kota Cilacap sebesar 0,25
persen; Kota Kudus sebesar
0,21 persen; dan deflasi terendah di Kota
Surakarta sebesar 0,11
persen .